This is what i think about movies i've seen! (Email : agungp2003@gmail.com)
Sunday, October 13, 2013
Prisoners; Maze of thrills
Runner Runner; Bad thriller
Sunday, October 6, 2013
GRAVITY; Beautiful cinematic experience
Di angkasa luar tidak ada apa-apa, kalimat pembuka film ini akan mengingatkan kita akan sebuah fakta ilmiah yang tidak bisa dibantah; "life in space is impossible". Namun begitu bukan berarti manusia gak bisa pergi ke luar angkasa. Dr Ryan Stone (Sandra Bullock) adalah seorang bio-medical engineer yang baru pertama kali melakukan misi di luar angkasa. Ditemani Matt Kowalski (George Clooney) yang sudah berpengalaman, Ryan harus memperbaiki satelit Hubble Space Telescope yang mengalami gangguan. Ditengah proses perbaikan, mereka diperingatkan oleh mission control di Houston (suaranya Ed Harris) bahwa ada banyak puing-puing melaju ke arah mereka dengan kecepatan tinggi. Dengan kondisi tanpa gravitasi, bukanlah hal yang mudah untuk menyelamatkan diri. Premisnya memang cukup simpel dan tema survival atau berjuang untuk hidup sudah sangat sering diangkat oleh banyak film, lalu apa yang membedakan film ini dengan yang lain? Jawabannya akan Anda dapatkan setelah Anda menyaksikannya sendiri. Sutradara Alfonso Cuaron saya nobatkan sebagai salah satu sutradara favorit saya setelah ia menyelesaikan film Harry Potter and The Prisoner of Azakaban, hingga saat ini menurut saya itu adalah film Harry Potter terbaik dari semua film HP yang berjumlah total 8 jilid. Alfonso Cuaron menulis kisah film Gravity ini bersama anaknya Jonas Cuaron dengan budget $ 80 juta serta mulai produksinya tahun 2011 lalu. Film ini memiliki kelebihan dalam hal penyutradaraan, production design, visual effect dan yang paling juara yaitu sinematografi karya Emmanuel Lubezki. Untuk mengerti kelebihan-kelebihan yang saya maksud, tentu saja sekali lagi saya katakan Anda harus menyaksikannya sendiri. Saran saya, saksikan film ini di bioskop karena layarnya yang lebar, Anda tidak akan mendapatkan keindahan film ini dilayar televisi (apalagi tablet), jika ada budget lebih tontonlah versi 3Dnya, jika ingin mendapatkan efek yang maksimal saksikanlah di layar IMAX. Buat saya pribadi, menyaksikan Gravity sekali tidaklah cukup karena film ini memberikan pengalaman 'indah' yang ingin saya alami berulang kali. This is my most beautiful and thrilling cinematic experince since James Cameron's Avatar... bahkan James Cameron sendiri mengatakan bahwa Gravity adalah film yang hebat. Dan saya sangat setuju.
It scores 9 outta 10!
Wednesday, October 2, 2013
RUSH; Formula 1's greatest racing rivals
James Hunt (Chris Hemsworth) dan Niki Lauda (Daniel Bruhl) pertama kali bertemu dalam arena balap Formula 3 tahun 1970 di Inggris, mobil balap mereka saling bersinggungan dan nyaris mengalami kecelakaan. Arena balap Formula 3 rupanya tidak cukup untuk Lauda, ia ingin jadi juara di liga yang lebih besar yaitu Formula 1. Berbekal kegigihan, kepandaian mengotak-atik mesin dan pinjaman dari Bank membuat Lauda berhasil mengikuti kompetisi balap bergengsi ini, ia bahkan berhasil masuk dalam team Ferrari dan menjadi juara dunia tahun 1975. Hunt yang selalu berada di posisi kedua bertekad untuk mengalahkan Lauda dan perebutan juara dunia tahun 1976 jadi arenanya. Saat balapan German Grand Prix Lauda mengalami kecelakaan yang cukup fatal. Ia mengalami luka bakar parah dan paru-paru penuh racun akibat terlalu lama terjebak dalam mobilnya yang terbakar. Selama enam minggu terbaring di rumah sakit, ia menyaksikan Hunt di televisi memetik beberapa kemenangan yang tidak bisa diikutinya. Tekadnya mengalahkan Hunt justru menjadi pemicu semangatnya untuk bisa kembali balapan dan ia nekat melakukannya di Italian Grand Prix meskipun tidak menduduki posisi pertama. Japanese Grand Prix menjadi klimaks perseteruan mereka di arena balap Formula 1, dengan kondisi cuaca yang buruk dan jalanan yang licin serta berbahaya, nyawa dan reputasi mereka dipertaruhkan demi menjadi juara dunia. Film Rush karya sutradara Ron Howard ini diangkat dari kisah nyata tentang perseteruan yang populer di arena F1 antara James Hunt dan Niki Lauda di tahun 70an. Saya pribadi bukan penggemar F1 tapi film ini jelas jadi character study yang bagus bagi siapapun yang menyaksikannya, entah Anda pecinta F1 maupun bukan. Mereka berdua masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang tanpa mereka sadari membuat mereka saling iri satu sama lain tanpa pernah memperlihatkannya. Hemsworth dan Bruhl bermain sangat apik, bahasa tubuh dan sorot mata mereka menampilkan emosi yang pas denga karakter yang mereka bawakan. Dari sisi teknis, acungan jempol perlu diberikan untuk sinematografer Anthony Dod Mantle yang memberikan visuliasasi balapan F1 dengan classy sekaligus menegangkan. Ron Howard memang gak main-main dalam merekonstruksi apa yang terjadi di Arena Formula 1 selama perseteruan balapan antara Hunt dan Lauda. Overall... selain indah dan menghibur, film ini akan menginsiprasi Anda tentang arti kehidupan dari sebuah pekerjaan yang menantang kematian.
It scores 8 outta 10!
Posted via Blogaway