Wednesday, April 15, 2015

Beauty and the Beast; not the musical

Kisah Beauty and the Beast merupakan salah satu cerita paling populer di dunia, yang paling membekas dalam benak saya adalah versi animasi dari Disney tahun 1991 dan serial televisi tahun 80an yang diperankan Ron Perlman dan Sarah Connor.. I mean.. Linda Hamilton. Sebelum Disney merilis versi live action-nya seperti kisah Cinderella, ada baiknya kalau kita tonton dulu film yang satu ini, judul aslinya La Belle et la Bette, sebuah film dari Perancis yang SIALNYA di dubbing dalam bahasa Inggris.


Seorang saudagar kaya (Andre Dussollier) yang memiliki 3 orang putra dan 3 orang putri, kehilangan seluruh hartanya sehingga mereka harus pindah dari rumah megah ke rumah yang kecil di pedesaan. Sebuah kecelakaan membuat sang saudagar tersesat di hutan dan menemukan sebuah kastil yang ternyata dihuni monster (Vincent Cassel) yang disebut The Beast. Karena sang saudagar mencuri setangkai bunga mawar maka ia harus kembali ke kastil untuk menjadi pelayannya setelah diberi kesempatan untuk menemui keluarganya, jika ia ingkar maka si monster akan membunuh semua anaknya. Belle (Lea Seydoux) yang mendengar cerita ayahnya tidak ingin sang ayah celaka, maka Belle memutuskan untuk pergi ke kastil untuk menggantikan sang ayah. Kisah selanjutnya saya yakin Anda semua sudah tahu, kalau belum tahu ya Anda perlu menyaksikan film ini..


Sutradara Christophe Gans menampilkan kisah ini berdasarkan novel paling pertama yang menceritakan tentang Belle and the Beast. Just info saja kalau kisah ini berasal dari Perancis dan dipublikasikan pertama kali  pada tahun 1740, setelah itu banyak versi yang bermunculan dengan beragam penyesuaian. Kisah ini menjadi kontroversi pada saat itu karena mengangkat isu sosial terutama tentang gender, ingat.. Di abad ke 18 wanita kudu musti harus wajib nurut sama pria, sedangkan karakter Belle sangat mandiri dan berani menentang aturan yang ada. Dari sisi story telling sebenarnya tidak ada hal yang baru, yang menarik perhatian saya adalah visualisasi dan production design yang sangat indah, lebih tepatnya indah dan kelam, meskipun dianggap cerita dongeng saya tidak menyarankan film ini disaksikan anak-anak karena terlalu kelam kisah dan visualisasinya. Jadi jika Anda mencari hiburan visual yang agak beda dengan film-film Hollywood, maka film La Belle et la Bette ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

It scores 6 outta 10!


No comments: